
SRAGEN INDOGLOBENEWS .COM— Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Sragen resmi memiliki nakhoda baru. Robby Isnan Abdillah terpilih sebagai Ketua GP Ansor Sragen periode mendatang dalam Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar Sabtu (11/10/2025) di Gedung PCNU Sragen.
Pemilihan berlangsung dramatis namun berakhir dengan mulus. Robby Isnan terpilih secara aklamasi, mengungguli bakal calon lainnya yang juga mendapatkan kepercayaan. Kemenangan ini menandai harapan besar para kader akan perubahan di tubuh organisasi.
Mantan ketua DEMA Universitas Islam Negeri (UIN) R.M Said Surakarta ini menggantikan Ketua sebelumnya Indro Supriyadi dan Plt Ketua Kristanto. Dalam pidato perdananya yang penuh semangat, Robby Isnan menegaskan bahwa Konfercab kali ini bukan sekadar rutinitas, melainkan “titik sejarah baru bagi Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sragen.”
“Hari ini, kita tidak hanya memilih ketua, tapi kita menentukan arah masa depan organisasi kita!” serunya di hadapan para peserta.
Mantan aktivis yang dikenal memiliki visi progresif ini lantas mengajak kader muda Aswaja untuk meninggalkan zona nyaman. “Kita, para pemuda Aswaja, tidak boleh hanya menjadi penonton perubahan. Kita harus menjadi pelaku perubahan itu sendiri! Kita harus menjawab tantangan zaman — bukan dengan keluhan, tapi dengan kerja nyata, gagasan, dan keberanian!” tegasnya.
Robby Isnan secara blak-blakan menyoroti tantangan terbesar Ansor saat ini yang dinilainya bukan semata ideologi. “Tantangan kita adalah ekonomi kader, pengangguran pemuda, dan lemahnya daya saing,” ungkapnya.
Untuk itu, ia menjanjikan sebuah gerakan transformatif yang berfokus pada pemberdayaan. “Saya berdiri di sini bukan untuk menjanjikan kata-kata kosong, tetapi untuk mengajak sahabat-sahabat semua membangun Ansor Sragen yang modern, berdaya, dan berkarakter,” ujar Robby.
Lantas sebagai ketua perlu Penataan Organisasi dengan Membangun aparatur yang efisien, efektif, kuat dalam manajemen, solid dalam gerakan, dan rapi dalam administrasi. Tidak sekedar berorganisasi, perlu juga Peningkatan Ekonomi Kader. ”Mendorong ekonomi kader berbasis kolaborasi dan menyiapkan kader-kader unggul yang tidak hanya paham Aswaja, tetapi juga terampil, kreatif, dan siap menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Lantas Mengingatkan kembali marwah organisasi, Robby Isnan menolak keras Ansor hanya berhenti di kegiatan seremonial. “Kita ini bukan organisasi biasa. Kita adalah pewaris semangat resolusi jihad! Kita lahir dari rahim Nahdlatul Ulama,” katanya berapi-api.
Ia berkomitmen menjadikan GP Ansor Sragen sebagai “rumah yang nyaman bagi setiap kader, tempat belajar, bertumbuh, dan berkhidmat untuk agama, bangsa, dan kemanusiaan,” pungkasnya.**( Eny )