
BOGOR, Indoglobenews.com – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KemenPPKA) menggelar sosialisasi Program Bangga Kencana di SMK Keperawatan Annisa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/10/2025).
Kegiatan ini menekankan transformasi paradigma dari program keluarga berencana menuju pembangunan keluarga yang berkualitas, dengan fokus utama pada percepatan penurunan prevalensi stunting.
Dalam pemaparannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat, menjelaskan evolusi lembaga dari BKKBN dengan slogan “Dua Anak Cukup” menjadi KemenPPKA dengan semangat “Berencana Itu Keren”.
“Paradigma kementerian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mewujudkan keluarga yang harmonis, sejahtera, serta berkualitas,” ujarnya.
Ru’yat menegaskan komitmennya untuk mendukung penyediaan alat kontrasepsi (alkon) sebagai langkah fundamental dalam mengendalikan laju pertumbuhan populasi dan mencapai keseimbangan demografi.
Tantangan Stunting dan Peran Digital
Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) KemenPPKA, Wahidin, memaparkan tantangan kependudukan, termasuk kepadatan penduduk Jawa Barat yang mencapai hampir 50 juta jiwa.
Ia menekankan pentingnya persiapan fisik, mental, dan finansial sebelum berkeluarga, yang didukung inovasi digital seperti Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil).
Isu stunting menjadi bahasan utama. Wahidin mengungkapkan temuan khusus di Jawa Barat, di mana banyak anak yang lahir normal justru mengalami stunting pada tahun pertama.
“Penyebab utamanya adalah pola asuh dan praktik pemberian makan yang kurang tepat,” jelasnya, seraya menganjurkan pemberian protein hewani, seperti ikan, untuk mendukung pertumbuhan anak.
Tenaga Asistensi Penurunan Stunting Kabupaten Bogor, Munandar Ahmad, menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor fokus pada pencegahan stunting selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Perhatian juga diberikan pada ibu dengan risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan program GATI (Gerakan Ayah Terlibat) untuk mengoptimalkan peran ayah dalam pengasuhan.
Pentingnya Lingkungan Pergaulan
Pranata Humas KemenPPKA Jawa Barat, Bambang Dwi Nugroho, menyampaikan pesan tentang pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang positif.
“Pergaulan bebas paling merugikan perempuan,” ingatnya, seraya menekankan perlunya pendidikan moral sebagai dasar pembentukan karakter.
Acara yang dihadiri peserta dari kalangan pendidikan dan masyarakat ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Tuan rumah, Yudi Iskandar, menyatakan kesiapan untuk mendukung program pemerintah tersebut. (/ids)