
Buol, Indoglobe News
Pemerintah Kabupaten Buol menggelar Rapat Percepatan Persiapan Kegiatan Cetak Sawah yang merupakan bagian dari Tugas Pembantuan (TP) APBN Tahun Anggaran 2025. Rapat yang berlangsung di Aula Pobokidan Lantai II Kantor Bupati Buol ini dibuka langsung oleh Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, Rabu (9/7/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Buol, OPD terkait, para camat, lurah, kepala desa se-Kabupaten Buol, serta stakeholder pertanian lainnya.
Plt. Kadis Pertanian Kabupaten Buol, Moh. Yamin Rahim, SH, MH dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang telah direspon melalui usulan Bupati Buol ke Kementerian Pertanian RI.
Dijelaskan bahwa target luas tanam nasional tahun 2025 mencapai 5 juta hektar, sementara Kabupaten Buol ditargetkan mencetak sawah baru seluas 5.330 hektar. Hingga Juli 2025, realisasi luas tanam baru mencapai 2.048,54 hektar.
Yamin menyebutkan, beberapa kendala yang dihadapi di lapangan antara lain identifikasi dan kesiapan lahan yang terbatas, Alih fungsi lahan sawah, Kendala distribusi benih dan saprotan dari pusat, Minimnya semangat petani untuk kembali mengelola sawah.
” Data Dinas Pertanian menunjukkan bahwa produksi beras Kabupaten Buol saat ini berada pada angka 5.697 ton, sementara kebutuhan konsumsi mencapai 13.359 ton per tahun, sehingga terjadi defisit beras sebesar kurang lebih 1.000 ton,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut kata Yamin, pemerintah merencanakan program cetak sawah baru tahap awal seluas 1.000 hektar, yang terbagi dalam dua tahap masing-masing 500 hektar. Lokasi tersebar di 6 kecamatan dengan rincian sebagai berikut :
Tiloan: 60 hektar, Momunu: 385 hektar, Lakea: 122 hektar, Bokat: 22 hektar, Bunobogu: 338 hektar, dan Paleleh: 73 hektar
” Total anggaran yang dialokasikan melalui APBN-TP untuk dua tahap cetak sawah mencapai Rp35.830.500.000, mencakup dukungan administrasi, penyusunan dokumen lingkungan, konsultasi pendamping, dan kegiatan konstruksi.” ujar Yamin.
Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, dalam sambutannya menegaskan bahwa program cetak sawah merupakan bagian dari strategi besar untuk memperluas lahan pertanian, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan mendukung program nasional seperti makan bergizi gratis bagi anak sekolah dan kelompok rentan.
Beliau juga mengingatkan agar program ini tidak hanya berhenti pada tataran diskusi, tetapi diikuti dengan perencanaan teknis yang matang, koordinasi lintas sektor, dan pelaksanaan yang efektif serta terukur.
Bupati menekankan pentingnya evaluasi terhadap pelaksanaan program serupa di tahun-tahun sebelumnya, termasuk data luasan sawah yang telah dicetak, yang terlantar, maupun yang berpotensi dikembangkan.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa Kabupaten Buol telah mendapatkan alokasi cetak sawah seluas 1.000 hektar dan sedang dalam proses penjajakan tambahan hingga 3.000 hektar dari Pemerintah Provinsi. Namun, kesiapan administrasi dan sosial harus menjadi perhatian utama sebelum melanjutkan perluasan program.
Sebagai penutup, Bupati juga mendorong pengembangan potensi pangan lokal seperti sagu, yang dinilai strategis sebagai bentuk konservasi pangan berbasis kearifan lokal dan antisipasi terhadap potensi krisis global.
(Sudirman Sija IGN )
Rilis
Humas Diskominfostandi BuolBupati Buol buka secara resmi Rapat percepatan Persiapan cetak sawah APBN 2025
Buol, Indoglobe News
Pemerintah Kabupaten Buol menggelar Rapat Percepatan Persiapan Kegiatan Cetak Sawah yang merupakan bagian dari Tugas Pembantuan (TP) APBN Tahun Anggaran 2025. Rapat yang berlangsung di Aula Pobokidan Lantai II Kantor Bupati Buol ini dibuka langsung oleh Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, Rabu (9/7/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Buol, OPD terkait, para camat, lurah, kepala desa se-Kabupaten Buol, serta stakeholder pertanian lainnya.
Plt. Kadis Pertanian Kabupaten Buol, Moh. Yamin Rahim, SH, MH dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang telah direspon melalui usulan Bupati Buol ke Kementerian Pertanian RI.
Dijelaskan bahwa target luas tanam nasional tahun 2025 mencapai 5 juta hektar, sementara Kabupaten Buol ditargetkan mencetak sawah baru seluas 5.330 hektar. Hingga Juli 2025, realisasi luas tanam baru mencapai 2.048,54 hektar.
Yamin menyebutkan, beberapa kendala yang dihadapi di lapangan antara lain identifikasi dan kesiapan lahan yang terbatas, Alih fungsi lahan sawah, Kendala distribusi benih dan saprotan dari pusat, Minimnya semangat petani untuk kembali mengelola sawah.
” Data Dinas Pertanian menunjukkan bahwa produksi beras Kabupaten Buol saat ini berada pada angka 5.697 ton, sementara kebutuhan konsumsi mencapai 13.359 ton per tahun, sehingga terjadi defisit beras sebesar kurang lebih 1.000 ton,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut kata Yamin, pemerintah merencanakan program cetak sawah baru tahap awal seluas 1.000 hektar, yang terbagi dalam dua tahap masing-masing 500 hektar. Lokasi tersebar di 6 kecamatan dengan rincian sebagai berikut :
Tiloan: 60 hektar, Momunu: 385 hektar, Lakea: 122 hektar, Bokat: 22 hektar, Bunobogu: 338 hektar, dan Paleleh: 73 hektar
” Total anggaran yang dialokasikan melalui APBN-TP untuk dua tahap cetak sawah mencapai Rp35.830.500.000, mencakup dukungan administrasi, penyusunan dokumen lingkungan, konsultasi pendamping, dan kegiatan konstruksi.” ujar Yamin.
Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, dalam sambutannya menegaskan bahwa program cetak sawah merupakan bagian dari strategi besar untuk memperluas lahan pertanian, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan mendukung program nasional seperti makan bergizi gratis bagi anak sekolah dan kelompok rentan.
Beliau juga mengingatkan agar program ini tidak hanya berhenti pada tataran diskusi, tetapi diikuti dengan perencanaan teknis yang matang, koordinasi lintas sektor, dan pelaksanaan yang efektif serta terukur.
Bupati menekankan pentingnya evaluasi terhadap pelaksanaan program serupa di tahun-tahun sebelumnya, termasuk data luasan sawah yang telah dicetak, yang terlantar, maupun yang berpotensi dikembangkan.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa Kabupaten Buol telah mendapatkan alokasi cetak sawah seluas 1.000 hektar dan sedang dalam proses penjajakan tambahan hingga 3.000 hektar dari Pemerintah Provinsi. Namun, kesiapan administrasi dan sosial harus menjadi perhatian utama sebelum melanjutkan perluasan program.
Sebagai penutup, Bupati juga mendorong pengembangan potensi pangan lokal seperti sagu, yang dinilai strategis sebagai bentuk konservasi pangan berbasis kearifan lokal dan antisipasi terhadap potensi krisis global.
(Sudirman Sija IGN )
Rilis
Humas Diskominfostandi Buol