
SRAGEN INDOGLOBENEWS .COM.– Sebanyak 47 sekolah di Kabupaten Sragen menerima Penghargaan Adiwiyata Tahun 2025, terdiri dari 27 sekolah tingkat Kabupaten dan 20 sekolah tingkat Provinsi.
Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, kepada para kepala sekolah penerima dalam acara yang digelar di Halaman SD Negeri Saradan 1, Rabu (15/10/2025).
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, penghargaan Adiwiyata tidak hanya menjadi simbol prestasi, tetapi juga bentuk nyata kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Prestasi ini mengejutkan bagi kita semua. Ada 47 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata, terdiri dari 27 tingkat Kabupaten dan 20 tingkat Provinsi. Itu berarti sekitar 60 persen sekolah atau 163 sekolah di Sragen sudah berstatus Adiwiyata baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, maupun mandiri. InsyaAllah dua tahun lagi bisa 100 persen,” ujar Bupati Sigit.
Bupati menegaskan, bertambahnya jumlah sekolah Adiwiyata di Sragen menunjukkan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Ia berharap gerakan ini terus berlanjut sehingga sekolah-sekolah di Sragen menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.
“Harapan kita, dengan penghargaan ini sekolah-sekolah menjadi bagian dari gerakan penghijauan dan peduli lingkungan. Dampaknya tidak hanya membuat lingkungan sekolah bersih dan sehat, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan secara luas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati menyoroti pentingnya menjaga lingkungan sebagai isu global yang menjadi tanggung jawab bersama. Ia menekankan bahwa lingkungan yang sehat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan efisiensi anggaran daerah.
“Kalau lingkungan bersih, sehat, dan hijau, otomatis berdampak pada kesehatan warga. Orang yang lingkungannya sehat jarang sakit. Itu artinya kita ikut menghemat anggaran, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tambahnya.
Selain itu, Bupati juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk “sedekah lingkungan”.
“Satu pohon yang kita tanam manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Ini cara sederhana tapi berdampak besar. Lingkungan yang sehat membuat belajar lebih nyaman, masyarakat lebih bahagia, dan generasi kita lebih cerdas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen, Rina Wijaya, melaporkan bahwa hingga tahun 2025, Sragen telah memiliki 163 sekolah Adiwiyata, yang terdiri dari: 26 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 27 Sekolah Adiwiyata Nasional, 41 Sekolah Adiwiyata Provinsi dan 69 Sekolah Adiwiyata Kabupaten.
“Capaian ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama lintas sektor, antara DLH, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag, serta seluruh kepala sekolah di Kabupaten Sragen. Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan komitmen semua pihak,” ujar Rina.
Ia menambahkan, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda agar peduli terhadap lingkungan. Melalui pendidikan berbasis lingkungan, para siswa diharapkan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan Sragen yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.
Penyerahan Penghargaan Adiwiyata ini menjadi momentum penting untuk memperkuat gerakan peduli lingkungan di satuan pendidikan, sekaligus mendukung visi Pemerintah Kabupaten Sragen dalam membangun daerah yang sehat, lestari, dan berdaya saing.**( Eny )