Rusman Haspian Menyikapi Pemberitaan,beberapa waktu lalu tentang seorang mantan Bupati Di Sambas Atbah yang Sarankan Sutarmidji Baca Alquran dan Zikir agar Lidah Mengucapkan Kata-kata Mulia

Total
0
Shares

Indoglobenews-Lintas Kalbar

Mantan Bupati Sambas yang tidak terpilih lagi , Atbah Romin Suhaili saat menjabat bupati sambas lancang ikut berkomentar di status Gubernur Kalbar Sutarmidji yang mengingatkan kepada seluruh kepala daerah yang dianggap lalai dalam menangani penyebaran virus Covid 19.

“Saya fokus ke lidah anda yang kurang terjaga, saya tau karena saya sering ikut rapat dan pertemuan dgn anda, mudah mempermalukan orang didepan umum, mudah memarahi orang didepan umum,,,,,anda arogan sutarmiji,” tulis Atbah melalui akun Facebooknya.

Komentar inipun dibalas oleh salah satu warganet yang meminta Atbah untuk sabar.

“Sabar pak,”tulis akun Wim Benardi

“Wim Benardi sabar adalah akhlak dasar kita, tenang adalah tampilan pesona diri,,,keduanya harus menjadi milik kita,” jawab Atbah.
Selain itu ada juga warganet yang mendukung Atbah dan menuding bahwa Gubernur Kalbar, Sutarmidji sudah bersikap arogan.

“Atbah Romin Suhaili Sikaat pak.. memang sekali2 harus diberikan pelajaran gubernur arogan seperti ini,” Tulis akun Rulli Kusnandar.

“Dia adalah sutarmiji, saya tidak ingin mencedrai lembaga gubernur yg terhormat, saya hanya fokus kepada lidah sutarmiji saja, berhenti dari suka memalukan orang lain didepan umum, menghina orang didepan umum, menggunakan kata-kata tidak pantas bagi seorang pejabat  publik,,, banyak2 baca Al quran dan dzikir saja saudara sutarmiji agar lidahmu selalu mengucapkan kata2 mulia,,,insya  Allah,” jawab Atbah.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan barat, Sutarmidji akan terus mengingatkan tentang bahaya covid 19 kepada seluruh kepala daerah terutama kepala daerah yang dianggap lalai dalam menangani penyebaran virus Covid 19.

Menurut Sutarmidji, apa yang dilakukannya itu demi menjaga agar masyarakat Kalimantan barat dari bahaya covid 19. Hal tersebut disampaikannya melalui status di akun Facebooknya @bang midji pada 4 Mei 2021.

“Assalamu’alaikum,mohon maaf, akun sy tetap akan terus menyampaikan ttg bahaya Covid 19. Selaku wakil pemerintah pusat didaerah sy akan tetap ingatkan kepala daerah yg lalai, ini semua dilakukan demi menjaga masyarakat Kalbar,” tulis Sutarmidji.

Sutarmidji mengatakan bahwa bahasa yang digunakannya selama ini untuk memberikan pesan merupakan bahasa sehari-hari yang gampang dimengerti.
“Sy politisi bukan pembaca puisi, shg sy gunakan bhs sehari hari, yg baper kadang bilang bhs yg digunakan kasar dll, bagi sy intinya pesan sampai. Satgas provinsi hrs sejalan dgn satgas pusat dan satgas Kab. Kota hrs juga selaras,” tulis Sutarmidji.

Sutarmidji juga mengajak seluruh kepala daerah yang ada di provinsi Kalimantan Barat untuk serius menangani covid 19.

“Belanja utk penanganan Covid hrs genah, sy tak mau ketika tdk menjabat lagi, lalu sering dipanggil aparat penegak hukum.Sy juga mengajak kepala daerah utk serius tangani Covid, ini tanggungjawab kita sbg pemegang amanah, klu diingatkan hrsnya bersyukur bukan Baper, tapi klu ade yg baper sy fahamlah,“ tulis Sutarmidji.***
(Dikutip dari berita Warta Pontianak).

Jujur saya baru Baca ini, dan saya sangat geram, atas Argumen saudara, saya menilai seorang Bupati seharusnya ber- etika, dan bermoral dalam menyampaikan saran kepada siapapun yang mungkin kita inginkan agar berubah dan lebih baik,

Dari Kata yang saudara bupati kemukakan saya dapat menilai bahwa penyampaian bupati sambas ini bermuatan bahasa yang ingin menjatuh Kan kepala Daerah Provinsi, dan Ini sebetul nya suatu pelecehan yang bermakna didalamnya.

Disini saya tidak ada kepentingan politik dan tidak ada kepentingan lain atau unsur mencari muka, saya hanya meluruskan selurusnya.

Saya sebut nama Bupati dengan panggilan sdr Atbah saja deh, saya tanya, ber Etika kah saya jika seperti itu, jelas tidak kan ya”
Baik, saya ikuti gaya saudara dlm ungkapan saya, saat Ini.

Untuk itu untuk saudara mantan Bupati yang, jangan cari panggung dengan Dalil Agama, Baca Quraanlah, Dzikirlah,mulialah,sekarang saya sampaikan pertanyaan, Mulia kah statement Seorang Bupati Sanggau it, pada Atasannya yang nyata lebih tinggi Drajat nya dari sampean sdr ayah mantan Bupati, sekarang jadi apa kamu.

Dan Maaf kalau bisa yang jelas, Quraan Surah apa Dan ayat berapa yang harus dibaca agar dapat mengucapkan Kata-kata Mulia, berarti kamu mantan Bupati jarang Ngaji dan Dzikir kali ya, itu Kata katanya lewat Berita beberapa waktu lalu juga tidak Mulia.

Yang bener jika ada keluh kesah sampaikan secara pribadi secara langsung atau Via Seluller, itu Baru yang namanya mulia dan saya kasih Bonus anda sebagai seorang yang Jantan tapi statement anda, ini payah dan memalukan, kata mulia tidak tercermin dalam ungkapan saudara kenyataan nya saudara bupati menyampaikan hinaan kepada Gubernur dengan berlindung dibalik Media.

Jangan begitu sdr Bupati, ingat barang Siapa mempermalukan sesama muslim didepan umum, mala ALLAH memalukan pula kelak dipadang Mashar

Kutipan jawaban Gubernur,

“Sy politisi bukan pembaca puisi, shg (sehingga) saya gunakan bahasa sehari hari, yg baper kadang bilang bahasa yang digunakan kasar dll, bagi saya intinya pesan sampai.

Satgas provinsi harus sejalan dengan satgas pusat dan satgas Kab. Kota”

Kata diatas ialah Kata jawaban Gubernur yang bisa kita nilai begitu sangat santun dan lebih Elegant dari Bupati Atbah, mohon lain kali di pikirkan sebelum berucap, disini diungkapan anda malahan lidah sampean yang harus dibina dan dijaga dan perlu di gali apa itu arti Sesungguh nya Kata Mulia itu apa? pak bupati”jadi mohon jangan asal jeplak, cari panggung sih boleh saja mau piral silahkan saja, asal jangan jatuhkan sesama Muslim, terlebih yang sampean coba mau jatuhkan itu atasan sampean, masa bawahan mau intrvensi atasannya, nggak baik itu ya, saya nilai itu tidak beretika untuk seorang Bupati nggak boleh seperti itu, dan syukur nya Gubernur kita saat ini, penyabar dan tidak temperamen, coba kalau Gubernur nya seperti emosian atau tidak berakhlak, atau tidak berkelakuan Mulia, maka Allah Hualam Bishawablah, apa yang akan anda alami kedepan untuk itu mari legowo dalam menjalan tugas dan fungsi saudara sebagai Bupati dan sudah sepatutnya, yang harus dilakukan sampean ya dukung Pemerintahan saat ini, bukan berkoar nggak karuan seperti itu, dan menjelek kan atasan, itu tidak baik dan tidak ber etika “Pesan saya, ingat ya,.” Saudara Bupati sambas, Sdr Atbah lain kali jika berucap agar lebih ber etika dalam mengeluarkan konsonan suara dan agar lebih bisa memilah ya saudara atbah, pada yang dibawah dan setara atau diatas anda gunakan batasan sebagai orang timur adat istiadat dipakai ya”

Perlu diketahui saya buka tim-ses atau Tim pemenangan Gubernur, tapi saya orang biasa yang Iba, ketika melihat orang terpelajar seperti saudara atbah seorang bupati Lagi, kok tanpa tedeng Aling-aling, jadi krisis dan terkesan sudah hilang Etikanya.

Mencoba sampaikan pesan moral tapi tidak dilandasi Etika dan tidak bersikap intelek, terkesan juga tidak Bermoral, sebagai seorang pejabat daerah, bawahan Gubernur.

Semoga penanggapan dari saya Ini dapat menjadi renungan saudara Bupati yang terhormat, saat renungan sebelum tidur, agar bisa menjaga ucapan dan lidahnya saudara Atbah, taukah saudara atbah akan fungsi lidah itu Ialah buat bicara yang baik, jadi fungsi lidah juga, bukan sekedar indra pengecap Makanan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *