
Poso, IndoglobeNews Hari ini kampus Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso masih membara akibat hawa panas dari bakaran tumpukan ban mobil yang dibakar mahasiswa akibat aksi dalam upaya mendesak Rektor Unsimar diganti.
Dari pihak Rektor dan organ Rektor ternyata aksi tersebut dipicu oleh tersebarnya informasi yang menyesatkan yang sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab pasca datangnya tim Evalussi kinerja perguruan tinggi EKPT ke Unsimar dari Kemendikti dan sains beberapa hari sebelumnya, jika Unsimar terancam akan menerima sangsi berupa penutupan kegiatan akademik.
Asumsi seperti itu lsngsung dipatahkan oleh Plh. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDIKTI) wilayah XVI Gorontalo yang membawahi Provinsi Gorontalo, Sulteng dan Sulut, Dr. Drs. Irwan Halid, M. Si yang dikonfirmasi wartawan melalui telepon Rabu, 18/6.
Menurutnya Ekpt turun di Poso hanyalah tugas dalam rangka pembinaan dan memantau bagaimana pelaksanaan program akademik disetiap perguruan tinggi itu berjalan sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku, Ungkapnya.
” Sebenarnya kalau kita melihat dari sisi positif justru kedatangan tim EKPT ini adalah proses kita diinternal LLDikti dan Unsimar, ini adalah untuk memantau pelaksanaan akademik dari tingkat bawah sampai dengan level atas, tandasnya.
Sehingga dengan pelaksanaan hasil temuan ini, “pak rektor bisa melaksanakan kebijakan- kebijakan untuk pembenahan. Artinya jangan dianggap bahwa kedatangan tim EKPT ini langsung memberikan sangsi bahwa hal ini ada pelanggaran, justru ini semua adalah sebuah masukan gratis yang diberikan oleh tim EKPT untuk mematahkan polemik jika pelaksanaan hasil akademik di kampus ini minus. Kita tahu jika plus minus itu ada.
“Nah minusnya ini akan diakomodir oleh pak rektor untuk melakukan pembenahan ke depannya.
“Point kedua adalah, bahwa diasumsikan sering muncul di kalangan akademisi jika tim EkPT itu turun, akan memberikan sangsi yang berat yaitu kita akan mengubah persepsi ini, justru kita akan melihat dari sisi positifnya.
“Positifnya kita akan mengetahui kekurangannya. Itupun misalnya ditemukan hal- hal dalam tanda kutip malanggar aturan, tentunya akan diperbaiki.
“LLDikti melihat dan merasa berkepentingan untuk bagaimana membina perguruan tinggi yang ada di wilayah LLDIKTi di wilayah XVI, tentunya kami juga akan memberikan pertimbangan pertimbangan tehnis dan non tehnis terkait apapun keputusan tim EKPT nantinya.
“Kami tidak pernah mencampuri hal itu. Akan tetapi dalam proses proses nanti, kita akan bertemu dan akan memberikan pertimbangan-pertimbangan, agar supaya Unsimar, bisa lebih bagus dan maju dengan masukan yang kami dapatkan agar Unsimar tidak dikenakan sangsi-sangsi yang diasumsikan orang selama ini.
” Itupun nanti jika ada kami serahkan semuannya ke pihak EKPT,” ucapnya.
Ini semua masukan ke pak rektor untuk segera membenah diri. Pak rektor harus berbesar hati untuk menerima hasil tim EKPT. Keputusan harus diterima sengan bijaksana dan arif untuk melakukan pembenahan pembenahan internal Unsimar.
“Tidak ada sangsi penutupan Unsimar seperti diisukan selana ini, itu terlalu luas disebarkan padahal LLDIKTI pun belum tahu jika akan ada sangsi dalam tanda kutip,
“Dapat saya katakan jika ada sangsi, sangsi itu adalah suatu pembinaan bukan hukuman atau penutupan ya.
“Kalau toh ada sangsi yang akan diberikan bukan sangsi penutupan kami akan berikan pertimbagqn petimbangan ke tim EKPT agar supaya sangsi yang kemungkinan akan diberikan tidak seperti yang diasumsikan selama ini seperti yang ada dalam pikiran masyarakat harus ditutup. Tandasnya.
“Dalam narasi -narasi regulasi ada seperti itu. Tapi itu kan tidak harus seperti itu,” jelas Plh kepala LLDIKTI yang juga sebagai kabag umum itu kepada wartawan di Poso Rabu, 18/6.
Hari ini masih berlangsung aksi demo yang menurut Rektor digelar tanpa pemberitahuan kepihak rektorat, ungkapnya**
(Kasdy)