
Sukabumi Indoglobenees. com – Pemerintah Desa Wangunjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun desa yang sehat dan peduli terhadap sesama. Bekerja sama dengan Forum Silaturahmi Desa Sehat (FSDS), Puskesmas, berbagai lembaga desa, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Pemdes Wangunjaya menggelar kegiatan donor darah bertajuk “Mari Kita Jadikan Donor Darah Sebagai Bagian Dari Gaya Hidup Sehat dan Peduli Sesama.
Kegiatan sosial ini dilaksanakan pada Rabu (2/7/2025) di Aula Kantor Desa Wangunjaya. Sejak pagi, warga dari berbagai dusun dan RT mulai berdatangan dengan semangat tinggi. Tidak sedikit dari mereka yang telah menjadi pendonor tetap sejak kegiatan ini pertama kali dilaksanakan.
Alhamdulillah, donor darah di desa kami bukan hal baru. Ini sudah jadi agenda rutin. Warga sangat antusias karena mereka paham bahwa setetes darah bisa menyelamatkan nyawa. Ini bukti bahwa kesadaran sosial masyarakat kita semakin tumbuh,” ujar Kades Ipin saat diwawancarai.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama manusia.
Hal serupa disampaikan oleh Imaniar, perwakilan dari Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, Desa Wangunjaya merupakan salah satu desa aktif yang secara berkala melaksanakan kegiatan donor darah.
“Hari ini adalah pelaksanaan donor darah yang keenam kalinya di Desa Wangunjaya. Antusiasme masyarakat luar biasa. Kami mencatat lebih dari 30 orang mendaftar dan sebagian besar memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya,” tutur Imaniar.
Ia menjelaskan bahwa secara keseluruhan kebutuhan darah di Kabupaten Sukabumi masih tergolong tinggi. Setiap bulan, PMI membutuhkan antara 1.000 hingga 1.200 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan pasien-pasien yang membutuhkan transfusi.
“Kami terus menjangkau seluruh desa yang ada di 47 kecamatan. Saat ini, baru sekitar 30 persen desa yang aktif menyelenggarakan donor darah. Karena itu, kami sangat mengapresiasi komitmen Desa Wangunjaya. Ini menjadi contoh baik bagi desa-desa lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imaniar menekankan bahwa darah merupakan sesuatu yang tidak bisa dibuat oleh teknologi, melainkan hanya dapat diberikan oleh sesama manusia.
“Inilah mengapa kami terus mengedukasi masyarakat bahwa donor darah bukan hanya amal mulia, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Dengan mendonorkan darah, kita bisa menjadi penyelamat nyawa orang lain,” tambahnya.
Selain berdampak besar terhadap penerima manfaat, kegiatan donor darah juga terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya. Donor darah secara rutin dapat membantu memperlancar sirkulasi darah, menstabilkan kadar zat besi dalam tubuh, dan secara psikologis dapat meningkatkan rasa bahagia karena telah membantu orang lain.

Tidak hanya kalangan dewasa, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi pemuda dan pelajar di Desa Wangunjaya tentang pentingnya hidup sehat dan berbagi. Beberapa relawan dari kalangan pemuda Karang Taruna turut membantu kelancaran kegiatan, mulai dari registrasi peserta, membantu PMI, hingga memberikan pendampingan bagi pendonor pemula.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Pemdes Wangunjaya berharap bahwa semangat solidaritas dan gaya hidup sehat akan terus mengakar di tengah masyarakat. Rencananya, kegiatan donor darah akan terus digelar secara berkala dan dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.
“Kami ingin ini menjadi gerakan kolektif. Tidak hanya donor darah, ke depan kita juga akan kombinasikan dengan kegiatan pengecekan kesehatan gratis, penyuluhan gizi, dan promosi pola hidup bersih dan sehat,” tambah Kades Ipin.
Kegiatan donor darah di Wangunjaya bukan sekadar rutinitas medis, tetapi telah menjelma menjadi simbol kemanusiaan dan semangat gotong royong di tingkat desa. Melalui sinergi antara pemerintah desa, PMI, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Desa Wangunjaya.(ZE)