
BOGOR, Indoglobenews.com — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi Program Bangga Kencana di SMK Keperawatan Annisa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).
Acara ini menekankan transformasi paradigma dari sekadar keluarga berencana menuju pembangunan keluarga yang berkualitas, dengan fokus pada percepatan penurunan prevalensi stunting.
Transformasi Paradigma
Dalam pemaparannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat, menjelaskan evolusi lembaga dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan slogan “Dua Anak Cukup” menjadi Kementerian PPPA dengan semangat “Berencana Itu Keren”.
“Paradigma kementerian ini bertujuan mengembangkan dan mewujudkan keluarga yang harmonis, sejahtera, serta berkualitas,” ujarnya.
Ru’yat menegaskan komitmennya mendukung penyediaan Alat Kontrasepsi (Alkon). Ia bahkan pernah menginterupsi usulan anggaran alkon nol rupiah dalam suatu rapat. “Penyediaan alat kontrasepsi sangat fundamental untuk mengendalikan laju populasi dan mencapai keseimbangan demografi,” tegasnya.
Tantangan Kependudukan dan Persiapan Berkeluarga
Deputi KBKR Kementerian PPPA, Wahidin, memaparkan tantangan kependudukan global, dengan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Ia menyoroti kepadatan penduduk Jawa Barat yang mencapai hampir 50 juta jiwa.
Wahidin menekankan pentingnya persiapan fisik, mental, dan finansial sebelum berkeluarga. Untuk itu, ia memperkenalkan inovasi digital Kementerian PPPA, Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil), sebagai alat penilaian risiko dan persiapan kehamilan.
Fokus Penurunan Stunting
Isu stunting menjadi bahasan utama. Wahidin mengungkapkan temuan khusus di Jawa Barat, di mana banyak anak lahir normal kemudian mengalami stunting dalam satu tahun.
“Penyebab utamanya adalah pola asuh dan praktik pemberian makan yang kurang tepat,” jelasnya. Ia mendorong pemberian protein hewani, seperti ikan, untuk mendukung pertumbuhan anak.
Tenaga Asistensi Penurunan Stunting Kabupaten Bogor, Munandar Ahmad, menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor fokus pada pencegahan stunting selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Perhatian juga diberikan pada ibu dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan program GATI (Gerakan Ayah Terlibat) untuk mengoptimalkan peran ayah dalam pengasuhan.
Pentingnya Lingkungan Pergaulan
Pranata Humas Kementerian PPPA Jawa Barat, Bambang Dwi Nugroho, menyampaikan pesan tentang pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang positif. “Pergaulan bebas paling merugikan perempuan,” ingatnya, seraya menekankan perlunya pendidikan moral sebagai dasar pembentukan karakter.
Acara yang dihadiri peserta dari kalangan pendidikan dan masyarakat ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif seputar kesehatan reproduksi. Tuan rumah, Yudi Iskandar, menyatakan kesiapan mendukung program pemerintah tersebut. ids