
Adalah Yan Paulus Mbaloto, salah satu tokoh masyarakat di Morowali Utara Sulawesi Tengah, yang mengaku bahwa penilaiannya terhadap kepemipinan Delis Djulkarson Hehi sebagai Bupati diwilayah Morowali Utara (Morut) benar benar gagal pimpin daerahnya. Hampir sebahagian besar Visi-Misi Bupati yang miliki disiplin ilmu Kedokteran itu hanyalah ilusi dan kebohongan belaka, tak sesuai harapan pilihan masyarakat. Demikian dikatakan Tokoh Wita Mori itu kepada media ini dalam suatu wawancara eksklusif Minggu (15/6/25).
Dikatakannya, ada beberapa indikator dasar penilaiannya kepada Bupati Morut, salah satunya adalah menyangkut krisis Listrik yang sering kali menjadi keluhan masyarakat Morut. Dimana Bupati Delis seringkali memberikan janji janjinya yang Palsu untuk segera mengakhiri keluhan masyarakat soal penerangan kelistrikan di kabupaten Morut. Namun pada akhirnya hanya bermuara pada timbulnya kekecewaan bagi masyarakat disana. Paparnya.
Kedua, ia menilai bahwa sosok bupati Delis terkesan tamak dan sombong. Ia mengindikasikan bahwa Bupati Delis menganggap dirinya masyarakat di Morut semuanya bodoh dan hanya dirinya yang pintar. Padahal menurutnya lagi yang sesungguhnya justru sebaliknya, Bupati Delis hanyalah seorang pemimpin yang suka bertopeng pada “mimbar” namun seringkali mengambil hak hak orang lain.
“Andaikan Bupati Delis benar cerdas, tentu disiplin ilmunya sebagai dokter, sudah di implementasikan nya kepada masyarakat Morut. Minimal mencanangkan program pengobatan gratis bagi masyarakatnya.
“Faktor ketiga bahwa Bupati Delis tidak memiliki kepekaan maupun loyalitas sebagai seorang Kepala daerah kepada masyarakat yang sudah memberikan kepercayaan untuk memimpin daerah. Padahal sudah seyogyanya amanah dan kepercayaan masyarakat Morut itu menjadi tanggung jawabnya dengan memberikan pelayanan terbaik. Namun pada kenyataannya, bupati delis adalah pemimpin yang tak dapat dipercaya masyarakat. Dia banyak janji dan terlalu banyak meninggalkan tugasnya sebagai Bupati. Sebagai pemerintahan. Sekaligus sebagai pelayan masyarakat. Ungkapnya.
Ia menambahkan, ungkapan yang pernah dikatakan Delis dalam acara ILC bersama Karni Ilyas TV One, Bahwa masyarakat Morut telah memiliki kesejahteraan dibawah kepemimpinannya, menurut Yan Paul adalah merupakan pembohongan publik semata. Karena tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di Morut.
“Mana mungkin terjadi kesejahteraan masyarakat sedangkan penerangan
Listrik saja masih sering “mati mati ayam”, tuturnya lagi.
“Selain itu dari faktor penyalahgunaan keuangan daerah, bupati delis kami nilai terlalu banyak melakukan pemborosan anggaran, dimana Bupati Delis seringkali melakukan perjalanan hingga keluar Negeri namun tidak memberikan azas manfaat bagi kelangsungan pembangunan di Morowali Utara. Baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan ekonomi masyarakat.
“Dikatakannya dari jumlah APBD kabupaten Morut Rp.1,6 Triliun per tahun apa yang sudah nampak yang sudah di torehkan dibawah kepemimpinan Bupati Delis hingga saat ini. Tak ada yang signifikan. Malah justru sebaliknya banyak terjadi kebecoran anggaran begitu saja. Banyak juga perjalanan dinas yang sifatnya hanya untuk kepentingan pribadi Bupati. Padahal bila melihat potret dan latar belakang Kabupaten Morowali sebagai salah satu daerah penghasil tambang Nikel, setiap orang yang hendak masuk ke Kabupaten Morut pasti akan membayangkan sehebat mana pembangunan daerah Morut itu. Namun kenyataannya justru hanya akan ditertawakan. Tak ada yang bersifat signifikan, tuturnya.
“Lalu bagaimana seorang bupati dapat mendorong kesejahteraan rakyat nya, atau loyalitasnya sebagai pemimpin daerah, sedangkan kepada atasannya seperti Gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat (Mendagri) yang ada didaerah tak dihiraukannya. Ungkapnya.
Paul mencotohkan, dari surat resmi Gubernur Sulteng kepada Bupati Morut terkait permintaan klarifikasi soal status hukum Pemberian Izin PT. Cas, namun hingga saat ini nyatanya Bupati Delis tak dapat hadir dan memberikan klarifikasi secara terbuka baik kepada pemerintah provinsi maupun kepada publik, sebutnya.
“Sehingga dari berbagai faktor dan “rapor merah” yang dimiliki bupati Delis, kami dapat menyimpulkan bahwa kemimpinan Delis sebagai Bupati Morut dapat dipastikan tak akan selesai hingga masa Bhakti 2029, hal itu disebabkan karena Bupati Delis “gagal” pimpin daerahnya dikabupaten Morowali Utara, ungkapnya.** (K.S)