
SRAGEN INDOGLOBENEWS.COM– Sebuah terobosan menarik di dunia pendidikan digital telah lahir dari Sragen. Inovasi bernama “BABE FENDI” (Bahan Ajar Berdiferensiasi Digital) kini menjadi jawaban atas kompleksitas pembelajaran di era modern. Dirancang untuk mengakomodasi beragam gaya belajar, kemampuan, dan minat siswa, BABE FENDI hadir sebagai solusi digital yang tidak hanya interaktif tetapi juga inklusif.
Kebutuhan akan metode pembelajaran yang adaptif terhadap karakteristik siswa yang berbeda-beda menjadi latar belakang utama inovasi ini. BABE FENDI memanfaatkan teknologi canggih seperti multimedia, animasi, simulasi, hingga game-based learning untuk memperkaya materi ajar.
Hasilnya? Motivasi dan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar pun meningkat drastis. Proses pengembangannya sendiri dilakukan cepat, mulai dari identifikasi kebutuhan di bulan Maret 2023 hingga implementasi dan pembaruan di awal April 2023.
“Inovasi ini lahir dari keprihatinan kami terhadap ketimpangan pembelajaran yang terjadi di kelas heterogen,” ungkap penggagas inovasi Muhlis Yuli Effendi.

“Melalui ‘BABE FENDI’, kami ingin membuktikan bahwa teknologi dapat menjembatani perbedaan, bukan malah memperlebar jurang kemampuan antar siswa.” Ia menambahkan bahwa kesuksesan BABE FENDI bukan cuma soal teknologi, tapi bagaimana memahami siswa secara utuh dan menjadikan mereka pusat dari proses belajar.
Keunggulan BABE FENDI cukup menonjol dibanding metode konvensional. Selain bisa disesuaikan dengan kebutuhan personal siswa, bahan ajar ini juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan cetakan fisik. Sifatnya yang fleksibel memungkinkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja.
Hebatnya lagi, inovasi ini bisa terus diperbarui seiring perkembangan zaman dan kurikulum, menjadikannya investasi jangka panjang dalam pendidikan berbasis digital.
Didukung oleh regulasi daerah dan nasional, inovasi BABE FENDI diharapkan dapat direplikasi di daerah lain.
Ini adalah langkah nyata menuju transformasi pendidikan nasional yang lebih adaptif, digital, dan berkelanjutan. Dengan BABE FENDI, Sragen menunjukkan bagaimana teknologi bisa membuat setiap siswa merasa lebih dihargai dalam proses belajar.
Jurnalis: wahono
