
Sukabumi, Indoglobe news.
Tingginya sorotan publik terhadap toleransi umat beragama di Kabupaten Sukabumi khususnya wilayah Kecamatan Cicurug dan sekitarnya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kecamatan Cicurug membuktikan kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama di wilayah setempat senantiasa terjalin dengan baik.
Salah satunya dibuktikan melalui giat penanaman pohon dan saresehan lintas agama yang dilaksanakan di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah, Kampung Kaum Babakan RT. 03 RW. 01 Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (01/11/25) pagi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para tokoh dari masing-masing agama yang ada di wilayah Kecamatan Cicurug, Forkopimcam Cicurug, Kepala KUA Cicurug, Organisasi Kepemudaan seperti KNPI dan Karang Taruna Cicurug, organisasi masyarat serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Acara berlangsung dengan khidmat, tertib dan santai. Semua pihak mengikuti kegiatan dengan penuh suka cita dan saling menghormati. Saresehan menjadi simbol penghormatan terhadap keberagaman keyakinan yang ada. Penanaman pohon menjadi tanda penghormatan sekaligus pelestarian umat beragama kepada lingkungan dan alam sekitar. Kegiatan juga diisi dengan deklarasi sebagai simbol untuk senantiasa menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah Cicurug, KH. R. Rahmat Fauzi menyampaikan bahwa Cicurug memiliki historikal yang baik berkaitan dengan toleransi dan kebersamaan umat beragama yang telah diprakarsai oleh ulama dan tokoh agama terdahulu. Dia berharap generasi penerus saat ini bisa belajar dari sejarah sehingga terus menjaga keharmonisan antar agama yang telah di bangun sejak dulu.
“Cicurug itu punya histori terutama terkait hubungan antar agama, yang salah satunya diprakarsai oleh pendiri Masjid dan Pondok Pesantren ini, yaitu Mama Hasan Basri. Hal ini tentu menjadi dasar yang harus kita pelajari bagaimana hubungan baik ulama di Cicurug dengan tokoh-tokoh agama lain atau saya menyebutnya dengan istilah keuskupan,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui di tengah kegiatan.

“Semoga kita sebagai penerusnya bisa belajar bagaimana para kiyai dan ulama terdahulu telah membangun hubungan antar agama, ini bisa dijadilan sebagai dasar modal bagi kami untuk meciptakan sebuah keharmonisan baik dari hubungan ulama dan tokoh-tokoh lintas agama berikut juga masyarakat yang ada di Kecamatan Cicurug,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Bakor FKUB Kecamatan Cicurug M. Azis mengatakan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh para tokoh agama itu dilatarbelakangi oleh sorotan publik terhadap toleransi umat beragama di wilayah Cicurug dan sekitarnya yang cenderung negatif. Oleh sebab itu melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin membuktikan keharmonisan dan toleransi Lintas Agama di Cicurug sangat tinggi.

“Hari ini kami membuktikan kepada masyarakat bahwa Cicurug ini merupakan wilayah yang harmonis yang bisa bekerjasama di tengah berbagai perbedaan, kita perlihatkan kepada publik hari ini dengan berkumpulnya ulama, pendeta dan tokoh-tokoh lintas agama di sini menjadi bukti nyata sebuah keharmonisan dan kebersamaan,” ucapnya kepada wartawan usai kegiatan.
(Yayat Herdiansyah/Yudi Prangga).
